Pages

November 30, 2013

Transfer Data Kartu Kredit

Semakin banyaknya pengguna kartu kredit di Indonesia, berbanding lurus dengan tingkat kejahatan yang semakin meningkat pula. Salah satu metode yang dipakai oleh pelaku kejahatan kartu kredit adalah Transfer Data Kartu Kredit ke Debit Card.

Kenapa ini dilakukan oleh pelaku kejahatan kartu kredit?

Selain karena memang otaknya otak kriminal, hal ini terjadi karena sekarang kartu kredit menggunakan teknologi chip untuk melindungi data yang ada pada kartu. Merchant juga sudah dilarang untuk menggesek (swipe) kartu kredit di mesin EDC jika kartu kredit sudah menggunkan teknologi chip EMV. Hal ini membuat pelaku kejahatan ini agak kesulitan untuk menggunakan "kartu kredit" palsu mereka.

Kartu kredit palsu sudah tidak bisa digunakan oleh mereka lagi karena mereka tidak atau belum punya teknologi pembuat chip seperti EMV. Cara yang kemudian mereka tempuh adalah memindahkan data kartu kredit ke dalam kartu Debit. Data yang sudah mereka dapatkan melalui berbagai cara, mereka pindahkan ke kartu Debit yang mereka punya.


Dimanakah celah yang dipakai oleh mereka?

Transaksi kartu debit tidak memerlukan PIN! kecuali kartu Debit BC*. Kalau anda pernah menggunakan kartu ATM anda yang berlogo VISA atau Master Card sebagai pembayaran di supermarket atau mall, perhatikan bahwa anda tidak pernah dimintakan password, kecuali karu Debit BC*. Betul atau betul? Celah inilah yang dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan kartu kredit sekarang.

Selain itu, celah yang dimanfaatkan oleh pelaku ini adalah ketidaktelitian staf yang ada di merchat. Mereka sering lupa untuk mencocokkan nomer yang ada di kartu dengan nomer yang ada di struk. Hal ini dipersulit dengan SOP bank penerbit kartu yang menerapkan setting di EDC agar tidak memunculkan nomer kartu pada struk dimana hanya akan muncul bintang saja di struknya dengan tujuan melindungi data pengguna kartu kredit.


Lalu bagaimana mencegah hal  ini agar tidak terjadi pada anda? Jangan pernah berbagi data keuangan anda dengan siapapun. Hati-hati dengan skimmer pada saat anda berada di ATM. Kalau anda ingin tahu bagaimana bentu dari skimmer, silahkan googling saja.

Begitu juga dengan data di internet, gunakan web yang sudah menggunakan teknologi enskripsi SSL atau Verisign pada saat transaksi online dengan kartu kredit atau debit. Meskipun tidak aman 100% juga, tapi sangat jarang kasus yang terjadi. Masih ingat kan kasus yang menimpa Sony?

Meskipun dalam beberapa kasus, para cracker ini tidak perlu data apapun dari anda karena mereka bisa generate nomer kartu kredit untuk membuat nomer kartu kredit mereka sendiri di bank penerbit kartu.

No comments:

Post a Comment