Pages

August 06, 2013

Ahok Mungkin bukan Muslim, tapi Minimal bukan Preman

gambar: www.pekanbaru.co

Melihat ribut-ribut soal Ahok dalam menangani PKL Tanah Abang kok jadi ikut miris. Betapa Tanah Abang sudah padat dengan PKL yang berjualan di jalan raya sehingga tak ada ruang bagi kendaraan dan orang. Ironisnya, semua itu "legal" karena adanya beking dari anggota DPRD, Haji Lulung.

Melihat rekaman video di YouTube, saya hanya berkesimpulan bahwa apa yang dilakukan Ahok memang sudah tepat meskipun mungkin ada kata-kata yang kurang bisa diterima oleh beberapa pihak yang mungkin timbul karena akan kehilangan sumber penghasilannya. Ahok telah bekerja berdasarkan Peraturan yang ada, bukan cara-cara preman yang sudah jelas-jelas merugikan PKL dan negara.

Dalam liputan di Metro TV pun disebutkan oleh salah satu PKL bahwa mereka ditarik dana "keamanan dan sewa"  oleh orang-orang yang mengaku menguasai lapak di Tanah Abang. Pajak tidak masuk, lalu lintas semakin semrawut.

----

Apa yang dilakukan Ahok seharusnya mengilhami banyak petinggi negara pemangku jabatan yang mereka akui sebagai wakil rakyat. Berjuang demi rakyat. Negara seharusnya mampu melawan premanisme yang sudah mengakar dinegeri ini. Seolah-olah negara ini dijalankan oleh "preman" bukan negarawan.

Aparat menjadi beking, pejabat jadi beking, dan alat negara hanya digunakan untuk kepentingan sesat pejabatnya hingga rakyatnya semakin melarat.

Saya seorang muslim yang prihatin dengan orang yang membawa-bawa nama Islam tapi perilakunya justru merusak Islam itu sendiri. Maka jangan salahkan masyarakat yang bisa saja suatu saat memilih pemimpin yang bukan dari umat Islam karena mereka ternyata jauh lebih menjaga amanah rakyat. Sedangkan umat Islam sendiri terbuai dengan jumlah pemeluk dan ritual-ritual keagamaan.

Semoga kita sebagai rakyat mampu bercermin dengan lebih bijak.

No comments:

Post a Comment