Pages

August 10, 2013

Aku Panggil Kamu: LOVE

gambar. www.favim.com


Pagi ini aku bersama calon istriku pergi mencari sarapan didaerah UNDIP Semarang. Syawal sudah memasuki hari ketiga. Jalanan masih terlihat lengang karena libur Lebaran belum usai. Orang-orang mungkin juga masih capek berlebaran ke sanak saudara.

Setelah beberapa waktu mengitari komplek kampus, kita memutuskan untuk makan soto khas Lamongan. Itupun karena calon istriku tidak sengaja melihatnya. Dia melihat sebuah gerobak di sebuah jalan dengan ornamen khas penjual soto Lamongan. Aku sih gak tahu... Gak hafal...hehehe...

Waktu kita datang, ada seorang wanita yang sedang menunggu pesanannya dibuatkan. Duduk di kursi
plastik seperti umumnya yang ada di warung-warung. Lalu di dalam, diteras kios, ada sepasang suami istri yang sudah lanjut usia yang sedang menikmati soto Lamongan.

Kita masuk dan memilih duduk di dekat pasangan tersebut. Selain karena kita lebih suka lesehan, terutama calon istriku, pilihan tempatnya juga terbatas. Hanya antara duduk di kursi plastik didepan gerobak atau lesehan. Itupun jumlahnya cuma sedikit.

---

Kita makan sambil berbincang yang kemudian menggiring pembicaraan itu ke arah pernikahan dan keluarga. Kita memang berencana untuk menikah dalam waktu dekat.

Aku perlihatkan kepadanya pasangan lanjut usia yang ada di depan kita. "Aku ingin seperti mereka," kataku. "Hidup berdua sampai kakek nenek. Sampai maut memisahkan."

Dia memegang tanganku. Sambil berkata,"Tapi aku gak mau seperti mereka."

"Loh. Kenapa? Bukannya romantis?"

"Iya romantis. Hidup berdua sampai kakek nenek. Cuma aku gak mau seperti mereka sayang..."

"Kenapa?"

"Aku mau meskipun kita tua, aku mau kita tetap mesra di manapun seperti yang kita lakukan sekarang. Berpegangan tangan, bergandengan, kadang berpelukan, terkadang pula kamu cium kening, cium pipi, atau cium bibir aku... Aku maunya seperti itu..."

Aku hanya bisa tersenyum dan memandangi wajah indahmu dan lembut kukatakan,"Iya sayang..."

Lalu kugerakkan tanganku untuk meraih lenganmu disisi yang jauh tuk memelukmu. Kurengkuh kamu dalam pelukan yang kuharap bisa menghangatkan perasaanmu. Perlahan pula ku kecup keningmu. Cukup lama.

Dalam hati aku berkata,"I love u... So much..."

---

Hal itu menyadarkanku betapa sering atau malah mungkin sebagian besar dari kita tanpa sadar melakukan itu. Ketika belum menikah terlihat mesra. Namun seiring waktu berjalan, apalagi setelah punya keturunan, biasanya yang terjadi adalah kuangnya kemesraan diantara pasangan itu sendiri.

Pekerjaan, aktifitas harian, dan segala permasalahan justru membuat kemesraan itu jarang terlihat. Padahal seharusnya justru membuat cinta yang ada semakin kuat. Hanya mungkin dari sisi kita sendiri yang harus pandai-pandai "berkreasi" dalam mempertahankan cinta dan kemesraan itu.

I love u Love... (Aku panggil dia Love...)


No comments:

Post a Comment